Pages

About

27 Nov 2010

Kerajaan Sekar, Kerajaan Islam di Bumi Cendrawasih

Al-Qur'an raksasa yang di temukan di Fak Fak
Papua. Apabila kalian mendengar kata Papua, mungkin yang terlintas di benak kalian adalah suatu pulau yang dihuni oleh orang-orang yang masih berpegang erat terhadap adat mereka, atau bahkan ada yang berkata "primitif". Namun tahukah kalian bahwa sejak 700 tahun lalu Kerajaan Sekar Fak Fak dan kerajaan lainnya telah berdiri di pulau tersebut menyebarkan agama Islam yang memiliki aturan tegas dalam berbagai hal, termasuk berpakaian. 

Menurut Putri Raja Al Alam Ugar Pik-Pik Sekar, Hj DR Rustuty Rumagesan, di Palembang, ketika menghadiri acara Festival Keraton Nusantara VII di kota tersebut, mengatakan meskipun mereka berbeda dengan kerajaan lain di Papua -- karena memiliki keyakinan yang lain dan berpakaian tertutup -- tetap bisa hidup tentram dan saling menghargai sesama. "Hal itu, membuktikan kalau bangsa Papua bangsa yang beragam dan saling menghargai," kata perempuan berkerudung ini.

Dia menjelaskan, saat ini keraton kerajaan mereka sudah tidak ada lagi bentuknya, karena dibom pada masa penjajahan Jepang.Namun berbagai peninggalan kerajaan masih ditemui di daerah tersebut mulai dari tempat pendidikan dan tentunya masjid, ujarnya.

Rustuty menambahkan, di Kabupaten Fak-Fak terdapat sembilan kerajaan yang semuanya menyiarkan agama Islam, [yaitu: Kerajaan Namatota; Kerajaan Komisi; Kerajaan Fatagar; Kerajaan Ati-Ati; Kerajaan Rumbati; Kerajaan Pattipi;  Kerajaan Sekar;  Kerajaan Wertuar; dan Kerajaan Arguni.]. Karena itu, 90 persen warga Fak Fak memeluk agama Islam, tambah perempuan berkulit kuning langsat ini.

Ia mengatakan, mereka merupakan bagian dari masyarakat adat asli Papua tetapi karena sang ayanda, raja yang waktu itu berjuang membebaskan kemerdekaan Irian Barat dari penjajah, dibuang ke Sulawesi akhirnya menikahi perempuan dari Kesultanan Gowa.

Percampuran tersebut membuat sebagian keturunan kerajaan di Fak-Fak berbeda dengan kebanyak orang Papua, kata perempuan penggiat lingkungan hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg My Space Favorites More