Pages

About

19 Jun 2011

Memperingati Maulid Nabi



Sebagian kalangan menilai bahwa mauled Nabi SAW, bid’ah. Karena menurutnya tidak ada ayat Al-quran atau hadist yang menganjurkannya.
Anggapan tersebut tidak benar. Memperingati hari kelahiran Nabi SAW, bukan ibadah, maka untuk melakukan dan tidak melakukannya tidak diperlukan dalil baik dari Al-quran atau hadist. Mengadakan peringatan mauled Nabi saw, hanyalah budaya dan budaya boleh dilakukan selama tidak bertentangan dengan aqidah dan syariat islam. Asal segala sesuatu selain ibadah adalah mubah, kecuali terdapat dalil yang menganjurkan atau melarangnya. Peringatan maulid Nabi boleh dilakukan dan boleh tidak selama tidak bertentangan dengan aqidah dan syariat islam. Namun menghukumi bid’ah dan haram adalah kebodohan siapapun yang menfatwakannya. Budaya bila tidak bertentangan dengan syariat islam boleh, sekalipun seluruh mufti Negara manapun membid’ahkan. Semua itu tidak ada artinya bagi islam dan budaya islam, itu hanya omong kosong belaka.
Kalau kita tengok sejarah dan melihat hadist-hadist Nabi saw, disana akan terlihat etika, adab, sopan santun dan kepedulian Nabi saw, pada nabi-nabi terdahulu. Nabi saw, pernah memperingati kemenangan nabi Musa as, dengan berpuasa pada hari kemenangannya, sebagai tanda syukur kepada Allah atas kemenangan tersebut. Tapi kenapa kita yang mengaku umat Nabi Muhammad saw, justru tidak mau mencontoh adab dan perilaku Nabi saw, yang mau mengenang dan memperigati hari kemenangan utusan Allah.
Sesungguhnya yang haram adalah yang diharamkan oleh Allah dan rasul-Nya dan begitu pula sebaliknya. Tidak ada satu ayat dan hadist yang mengharamkan memperingati hari kelahiran nabi saw, berarti mubah. Mengatakan bid’ah berarti membuat kebohongan. Firman Allah..
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.”(Q.S An-Nahl:116)
Tidak ada seorang ulama salaf maupun khalaf baik pada masa shabat, tabiin dan generasi setelahnya yang mengatakan mengadakan mauled Nabi saw, BID’AH, bahkan Shalahudin Al-Ayyubi mengadakan peringatan Maulid Nabi saw.
Allah menganjurkan kepada hamba-Nya untuk selalu membaca shalawat Nabi saw. Itu menunjukan bahwa umat islam tidak boleh lupa dengan Nabi saw, termasuk tidak boleh melupakan nabi-Nya selai membaca shalawat adalah memperingati hari kelahiran Nabi saw
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”(QS. Al-Ahzab:56)
Memperingati hari kelahiran Nabi saw, adalah bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang sangat besar yaitu diutusnya seorang nabi dan rasul sebagai rahmat bagi alam semesta
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."(QS. Yunus:58)
Mengadakan acara maulid Nabi saw, adalh merupakan acara dakwah. Dan dapat digunakan sarana amar ma’ruf nahi munkar, juga untuk mengingat kembali perjuangan Nabi saw dan para sahabatnya.
Memperingati mauled Nabi saw, dapat membangkitkan kecintaan umat islam kepada Nabi saw, dan membangkitkan semangat untuk mempelajari sejarahnya, sehingga mendorong untuk mengikuti jejak dan ajarannya. Firman Allah
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Huud:120)
Berdasar kan keterangan diatas sudah jelas bahwa memperingati hari kelahiran Nabi saw adalah mubah bukan bid’ah. Bahwa tidak ada umat islam yang tidak mau memperingati hari kelahiran nabinya, atau membid’ahkan, mengharamkan dan melarang mengadakan peringatan hari kelahiran nabinya, serta hari-hari bersejarah bagi umat islam. Wallahu a’lam.

Dikutip dari Amaliyah Sunnah yang Dinilai Bid’ah
Baca Selanjutnya . . . >>
Twitter Delicious Facebook Digg My Space Favorites More